Selasa, 25 November 2014

                                    LAJU REAKSI

A. KEMOLARAN (MOLARITAS)

B. KONSEP LAJU REAKSI

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

D. ORDE REAKSI
Orde reaksi (tingkat reaksi) adalah bilangan pangkat (eksponen) yang menyatakan bertambahnya laju reaksi akibat naiknya konsentrasi. Jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, dan ternyata laju reaksi bertambah b kali, maka orde reaksi terhadap zat itu adalah:
                        a = b
dengan x adalah orde reaksi. Orde reaksi biasanya merupakan bilangan bulat 0,1,2,3 dan seterusnya.

Cara menghitung orde reaksi
1.       Jika tahap reaksi diketahui atau dapat diamati, maka orde reaksi terhadap masing-masing zat adalah koefisien dari tahap yang paling lambat
2.       Sebagian besar reaksi kimia sukar diamati tahap-tahapnya, sehingga orde reaksi terhadap suatu zat hanya dapat ditentukan melalui eksperimen : Konsentrasi zat tersebut dinaikkan, sedangkan konsentrasi zat yang lain dibuat tetap

a. Orde reaksi =0 (orde nol)
laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat






b. Orde reaksi =1 (orde satu)

Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat, Jika konsentrasi pereaksi dilipattigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.












c. Orde reaksi = 2
Laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi. Apabila konsentrasi zat itu dilipattigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar.





d. Orde reaksi =-2
    laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi






e. Orde reaksi= ½










E.       Persamaan Laju reaksi
Hubungan konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi dinyatakan dengan persamaan laju reaksi (v). Secara umum, untuk reaksi:
m A + n B  ------->   zat hasil
 v = k [A]x [B]y
x          = orde/tingkat reaksi terhadap zat A
y          = orde/tingkat reaksi terhadap zat B
(x dan Y diperoleh dari data percobaan)
x + y      = orde/tingkat reaksi total (cukup disebut orde reaksi)
k        = tetapan jenis reaksi, satuannnya bergantung orde reaksi.Tetapan ini khas untuk setiap reaksi dan hanya dipengaruhi suhu dan  katalis.
v              = persamaan laju reaksi
Persamaan laju reaksi hanya dapat ditentukan dari hasil percobaan dan bukan dari persamaan reaksinya.
Contoh : Diketahui reaksi    2H2(g) + 2NO(g) ------->  2H2O(g) + N2(g)
Tabel data percobaan reaksi gas H2 dengan NO

Untuk menentukan orde x, bandingkan dua laju reaksi untuk konsentrasi gas NO yang sama, sedangkan untuk menentukan orde y bandingkan dua laju reaksi untuk konsentrasi gas H2 yang sama.Secara umum persamaam laju reaksinya:    v = k [H2]x [NO]y

















 

F.       Teori Tumbukan
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif.
Ada 2 faktor yang menentukan terjadinya suatu tumbukan efektif:
  1. Energi Cukup
  2. Arah tumbukan yang tepat
Laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut:
  1. Frekuensi tumbukan
  2. Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
  3. Fraksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah yang tepat.




0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!